AKASIA DAUN KECIL (
ACACIA AURICULIFORMIS
)
SILVIKULTUR
HUTAN TANAMAN
OLEH
:
JOHN
ANDERSON SINAGA
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JURUSAN
KEHUTANAN
2014
1. Deskripsi
Pohon Akasia Daun Kecil ( Acacia auriculiformis )
Akasia
Daun Kecil (Acacia aulicoliformis) termasuk dalam sub famili
Mimosoideae, famili Leguminose dan ordo Rosales. Pada awalnya pohon acacia
sebagian besar digunakan untuk konsumsi pabrik kertas. Terdapat banyak hutan
khusus untuk pabrik kertas sehingga pohon yang baru berumur 3-5 tahun pun (diameter
15-20cm) sudah bisa ditebang. Pada 10 tahun terakhir popularitas kayu Akasia
sebagai bahan baku furniture semakin meningkat sehingga kebutuhan pohon Akasia
dengan umur di atas 5 tahun semakin tinggi.
Pohon dengan
tinggi hingga mencapai 30 m, bergaris tengah 50 cm. Kulit batang berwarna abu atau
coklat. Bentuk daun seperti bulat sabit dengan panjang 10-16 cm dan lebar 1-3
cm, permukaan daun halus berwarna hijau keabuan dengan 3 – 4 tulang daun
longitudinal yang jelas. Perbungan aksiler berbentuk bulir dengan panjang 7-10
cm yang selalu berpasangan; panjang tangkai bunga 5-8 mm; bunga terdiri dari 5
helai daun mahkota yang berukuran 1,7 – 2 mm, biseksual, kecil, berwarna
kuning emas, dan wangi; daun kelopak bunga berbentuk bulat berukuran 0.7-1 mm;
benang sari banyak, dengan ukuran 3 mm; ruang bakal buah diselaputi banyak
rambut-rambut pendek dan halus. Buah kering, panjangnya 6.5 cm dan 1-2.5 cm, berkayu,
berwarna coklat, tepinya bergelombang, awalnya lurus namun ketika buahnya
semakin tua akan terpuntir berbentuk spiral yang tidak teratur. Biji berbentuk
bulat telur hingga elips, berukuran panjang 4-6 mm dan lebar 3-4 mm, berwarna
hitam mengkilap, keras, tangkai bijipanjang berwarna kuning atau merah.
Kayu teras berwarna
dari coklat muda hingga coklat tua kehijauan. Kayu Gubal (sapwood) berwarna
krem keputihan, sangat jelas dan mudah dibedakan dengan kayu terasnya. Pada
level MC 12% densitas sekitar 450 - 600 kg/m3. bagian dan jenis tertentu bisa
mencapai hingga 800 kg/m3. Akasia termasuk pada kayu kelas awet 3, cukup tahan
terhadap cuaca dan kondisi normal akan tetapi akan mudah terserang jamur dan
serangga apabila diletakkan pada kondisi luar ruangan yang terlalu basah.
Kurang baik untuk pemakaian yang langsung diletakkan di atas tanah.
2. Klasifikasi Pohon Akasia Daun Kecil ( Acacia auriculiformis )
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo :
Fabales
Famili :
Fabaceae
Genus :
Acacia
Spesies :
Acacia auriculiformis
3. Sebaran Pohon Akasia Daun Kecil ( Acacia auriculiformis )
Tegakan-tegakan alami Acacia auriculiformis dapat dijumpai di Australia (Semenanjung Cape York, Queensland, sebelah utara Northern Territory), bagian tenggara Papua New Guinea dan Indonesia (Irian Jaya, Kepulauan Kai). Acacia auriculiformis telah didomestikasi sejak 50 tahun yang lalu, dan telah tersebar luas di kawasan Asia tropis.
4. Habitat Pohon Akasia Daun Kecil ( Acacia auriculiformis )
Acacia
auriculiformis tumbuh pada daerah-daerah dataran rendah tropis beriklim lembap
sampai sub-lembap, pada tanah-tanah di sepanjang tepi sungai,pada daerah
berpasir di tepi pantai, dataran yang mengalami pasang surut air laut,
danau-danau berair asin di dekat pantai, dan dataran yang tergenang air. Tiap
individu pohonnya tersebar luas di daerah padang rumput atau hutan rawa yang
didominasi oleh pohon-pohon Melaleuca spp yang tinggi. Spesies ini secara alami
dapat dijumpai mulai dari ketinggian permukaan laut sampai 400 m dpl, dan
bahkan hingga 1000 m dpl (di Zimbabwe). Daerah penyebarannya memiliki rata-rata
suhu maksimum 32-38°C dan rata-rata suhu minimum 12-20°C. Curah hujan
bervariasi antara 760 mm di kawasan Northern Territory (Australia) dan 2000 mm
di Papua New Guinea; penyebarannya dipengaruhi oleh iklim monsun yang musim
keringnya dapat terjadi selama 6 bulan. Di daerah penyebarannya tidak mengalami
musim salju, namun pada beberapa tempat dengan intensitas salju ringan masih
dapat ditoleransi. Tumbuhan ini tidak bisa tumbuh di bawah naungan. Toleransi
spesies ini terhadap intensitas kecepatan angin juga rendah dikarenakan cabang-cabangnya
mudah sekali patah akibat terpapar angin yang kuat.|sebagai perkecualian,
Acacia auriculiformis memiliki toleransi yang luas terhadap berbagai kondisi
tanah. Di Papua New Guinea, tumbuhan ini tumbuh dengan baik pada tanah asam
dengan aliran air yang baik dan pada tanah-tanah liat yang becek atau tergenang
selama sementara waktu atau dalam waktu yang panjang. Tanah-tanah
pada daerah alami penyebarannya di Australia adalah pada daerah berpasir, tanah
liat hitam, tanah alluvial yang merupakan turunan dari batupasir atau laterit.
pH tanah biasanya berkisar antara 4.5-6.5, tapi di kawasan Northern Territory
tumbuhan ini tumbuh pada tanah pasir yang memiliki pH 8-9, juga pada
tanah-tanah bekas pertambangan yang memiliki pH 3. Tumbuhan ini sangat toleran
terhadap tanah yang mengandung garam (soil salinity). Pada sebuah percobaan di
Thailand, tumbuhan ini dapat tetap tumbuh pada kondisi tanah yang mengandung
garam dengan kisaran salinitas 0.15 to 7.25 dS/m, baik di tanah kering maupun
basah.
No comments:
Post a Comment